Akāna lin-nāsi ‘ajaban an auḥainā ilā rajulim minhum an anżirin-nāsa wa basysyiril-lażīna āmanū anna lahum qadama ṣidqin ‘inda rabbihim, qālal-kāfirūna inna hāżā lasāḥirum mubīn(un).
Terjemah:
Pantaskah manusia menjadi heran bahwa Kami memberi wahyu kepada seorang laki-laki di antara mereka, “Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan.” Orang-orang kafir berkata, “Orang ini (Muhammad) benar-benar pesihir.”