Qīla lahadkhuliṣ-ṣarḥ(a), falammā ra'athu ḥasibathu lujjataw wa kasyafat ‘an sāqaihā, qāla innahū ṣarḥum mumarradum min qawārīr(a), qālat rabbi innī ẓalamtu nafsī wa aslamtu ma‘a sulaimāna lillāhi rabbil-‘ālamīn(a).
Terjemah:
Dikatakan kepadanya (Balqis), “Masuklah ke dalam istana.” Maka ketika dia (Balqis) melihat (lantai istana) itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya (penutup) kedua betisnya. Dia (Sulaiman) berkata, “Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca.” Dia (Balqis) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.”