Fa khalafa mim ba‘dihim khalfuw wariṡul-kitāba ya'khużūna ‘araḍa hāżal-adnā wa yaqūlūna sayugfaru lanā, wa iy ya'tihim ‘araḍum miṡluhū ya'khużūh(u), alam yu'khaż ‘alaihim mīṡāqul-kitābi allā yaqūlū ‘alallāhi illal-ḥaqqa wa darasū mā fīh(i), wad-dārul-ākhiratu khairul lil-lażīna yattaqūn(a), afalā ta‘qilūn(a).
Terjemah:
Maka setelah mereka, datanglah generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini. Lalu mereka berkata, “Kami akan diberi ampun.” Dan kelak jika harta benda dunia datang kepada mereka sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah mereka sudah terikat perjanjian dalam Kitab (Taurat) bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Negeri akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka tidakkah kamu mengerti?